Metode
Penelitin Deskriptif
Metode deskriptif adalah suatu
metode dalam meneliti setatus sekelompok manusia, suatu obyek, suatu set
kondisi, suatu sistempeikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa
sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskipsi,
gambaran atau lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai
fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.
A.
Definisi
Metode deskriptif juga ingin
mempelajari norma-norma atau setandar-setandar, sehingga penelitian deskriptif
ini disebut juga survey normative. Dalam metode deskriptif dapat diteliti
masalah normative bersama-sama dengan masalah setatus dan sekaligus membuat
perbandingan-perbandingan antar fenomena. Studi demikian dinamakan secara umum
sebagai studi atau penelitian deskriptif. Prespektif waktu yang dijangkau
dalam penelitian deskriptif , adalah waktu sekarang, atau sekurang-kurangnya
jangka waktu yang masih terjangkau dalam ingatan responden.
B.
Ciri-ciri Metode Deskriptif
Secara
harfiyah, metode deskriptif adalah metode penelitian untuk membuat gambaran
mengenai situasi atau kejadian, sehingga metode ini berkehendak mengadakan
akumulasi data dasar belaka. Namun, dalam pengertian metode penelitian yang
lebih luas, penelitian deskriptif mencakup metode penelitian yang lebih luas di
luar metode sejarah dan eksperimental, dan secara lebih umum sering diberi
nama, metode survei. Kerja peneliti, bukan saja memberikan gambaran terhadap
fenomena-fenomena, tetapi juga menerangkan hubungan, menguji
hipotesis-hipotesis, membut predeksi serta mendapatkan makna dan implikasi dari
suatu masalah yang ingin dipecahkan. Dalam mengumpulkan data digunakan teknik
wawancara, dengan mengunakan schedule questionair ataupun interview guide.
C.
Jenis-jenis
Penelitian Deskriptif
Ditinjau
dari jenis masalah yang diselidiki, teknik dan alat yang digunakan dalam
menliti, serta tempat dan waktu penelitian dilakukan, penelitian desekriptif
dapat dibagi atas bebeprapa jenis yaitu:
1.
Metode survey
Metode
survei adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari
gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara factual, baik
tentang institusi sosial, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok ataupun
suatu daera. Metode survey membedah dan menguliti serta mengenal
masalah-masalah serta mendapatkan pembenaran terhadap keadaan dan
praktik-praktik yang sedang berlangsung. Dalam metode survei juga dikerjakan
evaluasi serta perbandingan-perbandingan terhadap hal-hal yang telah dikerjakan
orang dalam menangani situasi atau masalah yang serupa dan hasilnya dapat
digunakan dalam pembuatan rencana dan pengambilan keputusan di masa mendatang.
Penyelidikan dilakukan dalam waktu yang bersamaan terhadap sejumlah individu
atanu unit, baik secara sensus atau dengan mengunakan sample. Unit
yang digunakan dalam metode survei cukup besar. Misalnya, Kinsey, et al.,
(1948) dalam penelitian meraka mengenao tinggah laku seksual di Amerika
Seriakat telah menggunakan sample dengan
12 ribu orang anggota sample. Banyak
sekali masalah dap;t diteliti dengan mengunakan metode survey, termasuk bidang
produksi dan tata niaga (survey produksi dan tata niaga ), usaha tani(surve
usaha tani), masalah kemasyarakatan (survey sosial), masalah komunikasi daan
pendapat umum (survei pendat umum), masalah politik (survey politik), masalah
pendidikan (survey pendidikan dan persekolahan), dan sebagainya.
2.
Metode deskritif berkesinambungan
Metode
deskriptif berkesinambungan (continuity descriptive research),
adalah kerja meneliti secara deskriptif yang dilakukan secara terus menerus
atas suatu objek penelitian. Sering kali dilakukan dalam meneliti
masalah-masalah sosial.pengetahuan yang lebih menyeluruh dari masalah serta
fenomena dan ketentuan-ketentuan sosial dapat diperoleh jika hubungan-hubungan
fenomena dikaji dalam suatu interval perkembangan dalam suatu periode yang
lama. Dengan memperhatikan secara detail perubahan-perubahan yang dinamis dalam
suatu interval tertentu, maka generalisasi suatu situasi atau fenomena secara
dinamis dapat dibuat. Meneliti yang berkehendak menjangkau informasi factual
yang mendetail secara interval dinamakan penelitian deskriptif
berkesinambungan. Jika perhatian dipusatkan kepada perubahan-perubahan prilaku
atau pandangan, maka teknik dalam meneliti dinamakan teknik panel. Teknik ini
berupa wawancara dengan kelompok-kelompok manusia yang sama pada situasi yang
berbeda. Informasi yang diinginkan bisa saja kuantitatif , seperti jumlah
konsumsi, anggaran belanja keluarga, dan sebagainya.
Penggunaan
metode deskriptif berkesinambungan lebih popular dalam mengkaji masalah sosial.
Misalnya, Whitney dan Milholland (1930) mempelajari status akademis dari
mahasiswa tingkat persiapan dari Colorado State Colege of Education pada tahun 1930.
Penelitian dilakukan dalam waktu empat tahun, dengan menlurusi status akademis
sejak tingkat persiapan sampai dengan lulus sarjana muda.
3.
Penelitian Studi Kasus
Studi
kasus, atau penelitian kasus (case study), adalah
penelitian tentang status subjek penelitian yang berkenan dengan suatu fase
spesifik atau khas dari keselurahan personalitas (Maxfield, 1930). Subjek
penelitian dapat saja individu, kelompok, lembaga, maupun masyarakat. Peneliti
ingin mempelajari secara intensif latar belakang serta interaksi lingkungan dari
unit-unit sosial yang menjadi subjek. Tujuan studi kasus adalah untuk
memberikan gambaran secara mendetail latar belakang, sifat-sifat serta
karakter-karakter yang khas dari kasus, ataupun status dari individu, yang
kemudian dari sifat-sifat khas di atas akan jadikan suatu hal yang bersfat
umum. Pada mulanya, studi kasus ini banyak digunakan dalam penelitian
obat-obatan dengan tujuan diagnosis, tetapi kemudian penggunaan studi kasus
telah meluas sampai kebidang-bidang lain.
Hasil dari
penelitian kasus merupakan suatu generalisasi dari pola-pola kasus yang tipikal
dari individu, kelompok, lembaga, dan sebagainya. Tergantung dari tujuannya,
ruang lingkup dari studi dapat mencakup segmen atau bagian tertentu atau
mencakup keseluruhan siklus kehidupan dari individu, kelompok, dan sebagainya,
baik dengan penekanan terhadap factor-faktor kasus tertentu, atau meliputi
keseluruhan factor-faktor dan fenomena-fenomena. Stadi kasus lebih menekankan
mengkaji vairabel yang cukup banyak pada jumlah unit yang kecil. Ini berbeda
dengan metode survei, dimana peneliti cenderung mengevaluasi variabel yang
lebih sedikit, tetapi dengan unit sample yang
relatif besar.
Studi kasus banyak dikerjakan untuk meneliti desa, kota
besar, sekelompok manusia drop out,
tahanan-tahanan, pimpinan-pimpinan, dan sebagainya. Jika stadi kasus ditujukan
untuk menliti kelompok, maka perlu dikisahkan atau diisolasikan
kelompok-kelompok dalam onggokan yang homogen.
Stadi kasus
banyak kelemahan disamping adanya keunggulan-keunggulan. Studi kasus mempunyai
kelemahan karena anggota sampel yang terlalu kecil, sehingga sulit dibuat
inferensi kepada populsi. Disamping itu, studi kasus sangat dipengaruhi oleh
pandangan subjektif dalam pilihan kasus karena adanya sifat khas yang dapat
saja terlalu dibesar-besarkan. Kurangnya objektifitas, dapat disebabkan karena
kasus cocok benar dengan konsep yang sebelumnya telah ada pada si peneliti,
ataupun dalam penetapan serta pengikutsertaan data dalam konteks yang bermakna
yang menjurus pada interprestsi subjektif.
Studi kasus
mempunyai keunggulan sebagai suatu studi untuk mendukung studi-studi yang besar
di kemudian hari. Studi kasus mendukung studi-studi yang besar di kemudian hari
studi kasus dapat memberikan hipotesis-hipotesis untuk penelitian lanjutan.
Dari segi edukatif, maka studi kasus dapat digunakan sebagai contoh ilustrasi
baik dalam perumusan masalah, penggunaan statistik dalam menganalisis data
serta cara-cara perumusan generalisasi dan kesimmpulan.
4.
Penelitian Analisis kerja dan aktivitas
Analisis
Kerja dan Aktivitas (job and activity analysis),
merupakan penelitian dengan menggunakan metode deskriptif. Penelitian itu
ditujukan untuk menyelidiki secara terperinci aktivitas dan pekerjaan manusia.
Dan hasil penelitian tersebut dapat memberikan rekomendasi-rekomendasi untuk
keperluan masa yang akan datang. Penenlitian perkejaan di bidang industri
dinamakan job analysis (analisis
pekerjaan), sedangkan penelitian di bidang pertanian , disebut analysis
aktivitas (activity analysis). Analysis aktivitas juga mencakup
analysis pekerjaan dibidang jasa, seperti pendidikan, peleyanan kesehatan, dan
sebagainya.
Dalam
penelitian ini, studi yang mendalam dilakukan terhadap kelakuan-kelakuan
pekerjaan, buruh, petani, guru, dan lain-lain terhadap gerak-gerik mereka dalam
melakukan tugas, penggunaan waktu secara efisien dan efektif, dan sebagainya.
Data mengenai hal-hal yang ini diselidiki, kemudian dianalisis, diberikan
interpretasi, dan diadakan generalisasi dalam rangka menetapkan sifat-sifat dan
keriteria-keriteria pekerjaan yang baik, rencana upgrading,keseimbangan berusaha dan bekerja serta
aktivitas sangat berkembang pada masa sesudah Perang Dunia I, dengan tujuan
untuk mengadakan klsifikasi pekerjaan dan pekerjaan secara lebih efektif.
D.
Kriteria Pokok Metode Deskriptif
Metode deskriptif mempunyai beberapa pokok, yang dapat
dibagi atas kriteria umum dan kriteria khusus. kriteria tersebut adalah sebagai
berikut
Kriteria umum
Kriteria umum dari penelitian dengan metode deskriptif
adalah sebagai berikut.
1.
Masalah yang dirumuskan harus patut, ada nilai ilmiah serta
tidak terlalu luas.
2.
Tujuan penelitian harus dinyatakan dengan tegas dan tidak
terlalu umum.
3.
Data yang digunakan harus fakta-fakta yang terpercaya dan
bukan merupakan opini.
4.
Standar yang digunakan untuk membuat perbandingan harus
mempunyai validitas.
5.
Harus ada deskripsi yang terang tentang tempat serta waktu
penelitian dilakukan.
6.
Hasil penelitian harus berisi secara detail yang digunakan,
baik dalam mengumpulkan data maupun dalam menganalisis data serta studi kepustakaan
yang dilakukan. Deduksi logis harus jelas hubungannya dengan kerangka teoritis
yang digunakan jika kerangka teoritis untuk itu telah dikembangan.
Kriteria Khusus
Kriteria khusus dari metode deskriptif adalah sebagai
berikut.
1.
Prinsip-prinsip ataupun data yang digunakan dinyatakan dalam
nilai (value).
2.
Fakta-fakta ataupun prinsip-prinsip yang digunakan adalah
mengenai masalah status.
3.
Sifat penelitian adalah ex post facto, karena
itu, tidak adalah kontrol terhadap variabel, dan peneliti tidak mengadakan
pengaturan atau menipulasi terhadap variabel. Variabel dilihat sebagaimana
adanya.
Langkah-langkah Umum dalam Metode Deskriptif
Dalam melaksanakan penelitian deskriptif, maka
langkah-langkah umum yang sering diikuti adalah sebagai berikut.
1.
Memilih dan merumuskan masalah yang menghendaki konsepsi ada
kegunaan masalah tersebut serta dapat diselidiki dengan sumber yang ada.
2.
Menentuan tujuan dari penelitian yang akan dikerjakan.
Tujuan dari penelitian harus konsisten dengan rumusan dan definisi dari masalah
3.
Memberikan limitasi dari area atau scope atau sejauh mana penelitian deskriptif
tersebut akan dilaksanakan. Termasuk didalamnya daerah geografis dimana
penelitian akan dilakukan, batasan-batasan kronologis ukuran tentang dalam
dangkal, serta seberapa utuh daerah penelitian tersebut akan dijangkau.
4.
Pada bidang ilmu yang telah mempunyai teori-teori yang kuat,
maka perlu dirumuskan kerangka teori atau kerangka konseptual yang kemudian
diturunan dalam bentuk hipotesis-hipotesis untuk diverifikasikan. Bagi ilmu sosial
yang telah berkembang baik, maka kerangkan analisis dapat dijabarkan dalam
bentuk-bentuk model matematika.
5.
Menulusuri sumber-sumber kepustakaan yang ada hubungannya
dengan masalah yang ingin dipecahkan.
6.
Merumuskan hipotesis-hipotesis yang diuji, baik secara
emplisit maupun secara implicit.
7.
Melakukan kerja lapangan untuk megumpulkan data, gunakan
teknik pengumpulan data yang cocok untuk penelitian.
8.
Membuat tabulasi serta analisis statistic dilakukan terhadap
data yang telah dikumpulkan. Kurangi penggunaan statistic sampai kepad
batas-batas yang dapat dikerjakan dengan unit-unit pengukuran yang
sepadan.
9.
Memberikan interpretasi dari hasil dalam hubungannya dengan
kondisi sosial yang ingin diselidiki serta dari data yang diperoleh serta
refrensi khas terhadap masalah yang ingin dipecahkan.
10. Mengadakan generalisasi serta deduksi dari
penemuan serta hipotesis-hipotesis yang ingin diuji. Berikan
rekomendasi-rekomendasi untuk kebijakan-kebijakan yang dapat ditarik dari
penelitian.
(Nazir, moh. Metode penelitian. Ghalia Indonesia. 2005,)
0 Response to "Metode Penelitin Deskriptif - makalah"
Post a Comment